Selamat siang sobat blogger..
mengenai langkah-langkah melakukan forecast menggunakan Single Exponential Smoothing (SES).
Kasus yang saya punyai mengenai SES adalah terkait dengan nilai PDRB triwulan di Provinsi X, data PDRB tersebut seperti berikut:
Berdasarkan data tersebut ingin
diketahui nilai PDRB Triwunan I tahun 2014. Langkah-langkah yang digunakan,
yaitu:
1. Klik
file --> new --> workfile.
2. Muncul
kotak dialog workfile create, pilih quartely pada kotak frequency, isikan
2004:1 pada start date dan 2013:4 pada end date, kemudian klik ok.
Kenapa harus pilih quarterly? Kenapa tidak
annual atau monthly?
Nah karena data yang digunakan adalah
data triwulan atau quarter maka frekuensinya kita pilih quarterly, tapi kalau
datanya berupa bulan maka yang dipilih adalah monthly dan kalau tahunan kita
pilih annual (Semuanya berdasarkan data yang digunakan). Dan jika kita pilih
interger date maka kita tinggal mengisikan angka 1 pada start date dan jumlah
banyaknya data (dalam angka) pada end date.
Kenapa penulisannya 2004:1 pada start
date dan 2013:4 pada end date? Nah itu karena data dimulai dari quarter pertama
tahun 2004 dan berakhir di quarter 4 tahun 2013.
3. Klik
menu object --> new object. Kemudian muncul kotak dialog new object.
Pilih series pada type of object. Isikan “pdrb” pada name for object, klik ok.
Nah itu kenapa harus “pdrb”?
Sebenarnya tidak harus “pdrb”, itu
hanya penamaan file yang saya gunakan dan bisa diganti sesuai dengan keinginan
kawan-kawan semua.
4. Double
klik pada data “pdrb”, klik edit, kemudian copy semua data wisatawan, lalu klik
edit kembali.
kenapa harus klik edit dahulu?
klik edit digunakan untuk membuka kunci dalam lembar kerja yang digunakan agar data bisa diinputkan ke lembar kerja eviews, dan setelahnya dikunci lagi dengan mengklik menu edit kembali.
kenapa harus klik edit dahulu?
klik edit digunakan untuk membuka kunci dalam lembar kerja yang digunakan agar data bisa diinputkan ke lembar kerja eviews, dan setelahnya dikunci lagi dengan mengklik menu edit kembali.
Grafik tersebut menunjukkan bahwa data
PDRB mempunyai pola data trend. Ketika data PDRB mempunyai pola data trend maka
dalam kasus Exponential smoothing lebih baik melakukan forcast menggunakan Single
Exponential smoothing.
6. Sebelum
melakukan forecast 1 periode kedepan perlu merubah range data dari 2004Q1
menjadi 2014Q1, dengan cara double klik range. Kemudian klik ok.
Kenapa end date jadi 2014Q1 dan kenapa harus dirubah rangenya?
Itu karena saya ingin melalukan
forecast untuk satu periode kedepan dari data yang digunakan, kalau ingin
forecast 2 periode dirubah menjadi 2014Q2, dst. (berlaku untuk frekuensi yang
lain juga). Penambahan range berfungsi untuk menampilkan nilai hasil forecast.
7. Pilih
proc --> Exponential smoothing. Setelah muncul kotak dialog Exponential
smoothing, pilih Single Exponential smoothing --> Ok. (jangan terkecoh
pada gambar ya, tetap pilih single. Ini hanya contoh kota dialog yang muncul)
Biarkan nilai alfa tetap “E” untuk
mendapatkan nilai alfa terbaik pada metode ini. Jika menginginkan nilai alpha
yang lain bisa dituliskan dalam kolom tersebut. Berlaku juga untuk nilai beta dan
gamma pada metode Double Exponential dan Holt-Winters.
Dari output yang diperoleh nilai alfa
terbaik untuk data PDRB sebesar 0,344, dengan hasil forecast untuk triwulan I
tahun 2014 sebesar 4616216 dan nilai RMSE sebesar 139453.
Selamat mencoba, jangan lupa berkunjung kembali.
Selamat mencoba, jangan lupa berkunjung kembali.



No comments:
Post a Comment